Setelah kesuksesan dari smartphone pertama mereka, OnePlus One,
OnePlus 2 hadir menggantikan peran adiknya yang memiliki spesifikasi
sangar namun dengan harga yang bersahabat. Terlebih penggunaan OxygenOS
menjadi nilai tambah tersendiri bagi pecinta smartphone dari OnePlus.
OnePlus 2 ini dijual melalui sisteminvite alias undangan, dan telah dipesan oleh 2 juta orang.
Nah, tetapi nampaknya pengguna OnePlus 2 yang sudah mendapatkan
perangkatnnya, perlu memeriksa kembali apakah smartphone OnePlus 2
mereka ini ditanami oleh malware berbahaya atau tetap aman.
Dilansir dari Softpedia, Jumat (18/9/2015), dikatakan bahwa terdapat
komplain pengguna OnePlus 2 yang mengalami keanehan pada saat
menggunakan aplikasi browser. Disebutkan bahwa, jika kita mengetikan
alamat apapun maka akan diarahkan ke sebuah situs “global.tracking” atau
lainnya yang jelas mengandung kata “tracking”. Bisa diambil
kesimpulan bahwa maksud dari adalah, para pengguna akan mengirimkan
detail lokasi dari GPS yang kemudian dikirimkan ke situs tersebut.
Karena merasa curiga, pengguna akhirnya melakukan pemindaian menggunakan
anti virus dan ditemukan 4 jenis malware pada aplikasi yang terpasang
pada OnePlus 2 miliknya. Kedua aplikasi dapat dihapus, sedangkan 2
aplikasi lainnya tidak dapat dihapus karena merupakan aplikasi yang
melekat pada sistem.
Setelah ditelusuri, ternyata pengguna yang mengalami masalah tersebut
membeli OnePlus 2 melalui sebuah situs jual beli digital terbesar di
Israel, KSP. Pada situs tersebut dikejutkan oleh penjualan smartphone
OnePlus 2 yang tidak perlu mengantri undangan, seperti yang dilakukan
oleh pihak OnePlus sendiri. Disebutkan bahwa hampir semua smartphone
OnePlus 2 yang dijual oleh KSP mengandung malware yang sama.
Pihak KSP pun mengatakan bahwa mereka mendapatkannya melalui
distributor Mobile BD. Pihak Mobile BD juga angkat bicara mengenai hal
ini, mereka menganjurkan bagi para pembeli yang mengalami hal serupa
untuk memasang pembaruan yang disediakan oleh Mobile BD. Setelah
diketahui adanya informasi ini, KSP pun akhirnya tidak menjual lagi
smartphone OnePlus 2.
Pihak OnePlus sendiri tidak ambil pusing, mereka sedari dulu sudah
mengatakan bahwa mereka tidak memberikan garansi kepada pemilik
smartphone OnePlus yang tidak membeli secara resmi, atau tidak melalui
distributor resmi. Pihak OnePlus sendiri juga mengatakan, untuk
distributor resmi di Israel hanya dipegang oleh pihak C-DATA.
Tidak diketahui pasti darimana malware ini bisa ditanamkan, namun
yang jelas hal ini bisa saja berasal dari pihak ketiga yang memiliki
tujuan tersendiri karena malware biasanya bersifat menganggu, bahkan
bisa saja mencuri informasi yang ada pada perangkat OnePlus 2 ini.
Nah, jika Anda sudah memiliki smartphone ini, apakah mengalami hal yang sama?
Thanks gan artikel ini sangat bermanfaat
BalasHapus